Selasa, 03 April 2012

KALOR PEMBAKARAN


KALOR PEMBAKARAN
A. Tujuan
1. Mengetahui kalor pembakaran lilin
2.Mengetahui kalor pembakaran spirtus
B.   Dasar teori
Kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh 1 mol unsur atau senyawa diberi symbol ∆Hc (c = combustion). 
Contoh:
CH4(g) + 202(g) → CO2(g) + 2H2O(g)    
∆Hc0 = -889,5 KJ
C2H2(g) + 5/2 O2(g) → 2CO2(g) + H2O(g)
∆Hc0 = -129,9 KJ

∆Hc0 = Kalor pembakaran dalam keadaan standar, yaitu kalor yang dilepaskan atau diserap pada proses pembakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar.
Lilin merupakan salah satu bahan yang bisa dibakar dapat menghasilkan panas. Panas pembakaran ini dapat diukur melalui percobaan berikut.
C.   Alat dan Bahan:
  • Lilin
  • Neraca Ohous 311
  • Gelas kimia 400 CC
  • Thermometer
  • Kaki tiga
D.  Langkah Kerja
1. Kalor pembakaran lilin
  • Tentukan masa lilin
  • Rangkai alat
  • Tentukan suhu awal air
  • Nyalakan lilin
  • Amati kenaikan suhu air hingga 200 C
  • Pada saat suhu air telah mencapai kenaikan 200 C, lilin segera dimatikan
  • Timbang lilin setelah pembakaran

.2. Kalor pembakaran spirtus

  • Tentukan massa spirtus
-          Tentukan untuk wadah besar : 202,8 gram
-          Tentukan untuk wadah kecil : 123,8 gram
  • Rangkai alat seperti percobaan satu menggunakan pembakaran spirtus
  • Tentukan suhu awal air
-          Faktor jenis spirtus C = 4,185
  • Nyalakan spirtus
  • Lakukan percobaan
E.  Hasil  Pengamatan

Masa lilin awal  (m1)
Massa lilin setelah dibakar massa air (m2)
Massa air sebelum dan sesudah dipanaskan
Massa lilin yang terbakar
Suhu air awal  (t1)
Suhu air akhir  (t2)
13    gram
10    gram
200   ml
3    gram
28       oC
50       oC




Masa Spirtus  awal  (m1)
Massa lilin setelah dibakar massa air (m2)
Massa air sebelum dan sesudah dipanaskan
Massa lilin yang terbakar
Suhu air awal  (t1)
Suhu air akhir  (t2)
167   gram
155  gram
200   ml
12   gram
28       oC
50       oC




    1. Kalor pembakaran lilin
Diket :
Lilin = C25H25
Spirtus = C4H10
M 0.Lilin = 13 gram                 t1 = 28 oC
M t. lilin = 10 gram                  t2 = 50  oC       
M = 3 gram
Q = m.c.ΔT                             C = Q
    = 200. 4.22                                mol            gr  =  3
   = 17,600  joule.                                            Mr   352
                                                   = 18409,6
                                                       0,009
                                                   = 1,955,5 j
                                                   = 1,955,5   = 1,955,5 kj
Jadi kalor yang dilepaskan dalam 1 mol adalah : 1,955,5 kj

    1. Kalor pembakaran spirtus

Spirtus Q = m.c.ΔT (50 oC - 28 oC )
                = 200.4,184 .22
                = 18409,6 joule.
M0 Sp – M wadah
= 167 – 123,8 = 43,2 gram
Mt Sp – M wd
= 155 – 123,8 = 31,2 grm
                           = 43,2 – 31,2
                           M = 12 gram
C = Q
       Mol              gr =  12 = 0,2069 = 0,207
                           Mr    58
   = 18409,6
       0,207
   =  88935,3 j
   =  88,94 kj  

F.  Pembahasan
Pada praktikum ini kita akan membahas tentang kalor pembakaran. Kalor pembakaran merupakan salah satu konsep dari termokimia yang dikategorikan sebagai jenis-jenis kalor reaksi. Pengertian dari kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh pembakaran 1mol unsur atau senyawa dan diberi symbol ΔHc (c adalah symbol dari reaksi pembakaran c = combuction).
Kalor pembakaran pada percobaan ini yaitu pada lilin. Dan spirtus, Dengan melakukan praktikum ini kita bisa mengetahui nilai kalor reksi dari per gram bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan adalah lilin dan spirtus, karena lilin merupakam senyawa. hidrokarbon yang dapat menghasilkan panas. Rumus kimia dari lilin adalah C25H52 dan rumus kimia spirtus C4H10.
Dari proses praktikum di Laboratorium, untuk menentukan kalor pembakaran pada lilin dilakukan melalui proses pemanasan air. Sebelum memanaskan air, lilin yang akan digunakan untuk memanasskan air ditimbang terlebih dahulu menggunakan neraca ohaus. Dan didapatkanlah massa lilin sebesar 13 gram. Dalam praktikum, air sebanyak 200 mL dengan suhu awal (t1) sebesar 280C. setelah suhu air mencapai kenaikan hingga 500C, lilin dimatikan. Berarti t2 sebesar 500C. Kemudian lilin kembali ditimbang, dan didapatkan massa lilin sebesar 10 gram. Jadi massa lilin yang digunakan dalam proses pemanasan air hingga mencapai 500C adalah 3 gram. Sedangkan bila dipakai dengan suhu 200C maka terpakai 0,75 grm.
Pada proses pembakaran ini akan melibatkan O2 dari udara dan akan dihasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi. Karena bahan bakarnya merupakan senyawa hidrokarbon, maka persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
C25H52  +  38O2                     25CO2  +  26 H2O           ∆H = -1589.35 J
Dari hasil analisis data, kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah sebesar 17,600 j. Jadi dalam proses ini terjadi reaksi eksoterm, yaitu pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan. Sehingga kalor yang dihasilkan selalu bersifat negatif. Sedangkan kalor reaksi yang dilepaskan bahan bakar (lilin) per gramnya adalah 1,955,5 kj.
Hasil praktikum diatas sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kalor pembakaran standar adalah kalor yang dilepaskan atau diserap pada proses pembakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar. Kalor pembakaran standar biasa diberi simbol ∆Hc. Dalam prosesnya akan terjadi reaksi eksoterm (pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan) dengan nilai ∆H (perubahan entalpi) selalu negatif.
Dalam setiap proses pembakaran akan selalu terjadi pelepasan kalor dan menghasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi.
Sedangkan pada media berupa spirtus yang prosedurnya sama seperti diatas, massa dari spirtus adalah 167 gr dan setelah memanaskan air untuk mencapai suhu air ± 500C massa spirtus menjadi 155 gr. Jadi massa spirtus untuk memanaskan air tersebut adalah 12 gr. Berdasarkan hasil perhitungan pada hasil pengamatan didapat Q = 18409,6  joule.
Disisni juga dihitung berapa kalor pada air, berdasarkan hasil dari perhitungan maka didapat Q = 88,94 joule, jadi kalor yang dilepaskan dalam 1 mol yaitu 88,94.


















        V.   Kesimpulan
Dari hasil  praktikum dapat disimpulkan bahwa Pada proses pembakaran lilin ini berlangsung reaksi eksoterm (pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan) dan akan melibatkan O2 dari udara serta akan dihasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai produk reaksi. Karena bahan bakarnya merupakan senyawa hidrokarbon, dengan persamaan reaksi:
C25H52  +  38O2            25CO2  +  26 H2O           H = -1589.35 J
Kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah sebesar 17,600 Sedangkan kalor reaksi yang dilepaskan bahan bakar (lilin) per gramnya adalah 2045,5 kj. Pada spirtus kalor yang diberikan untuk memanaskan 200 ml air 18409,6. joule. Dengan demikian maka besar kalor yang diberikan pada masing-masing media adalah berbeda, perbedaan ini tergantung dari energi yang dimilki oleh setiap zat.

Cirebon, 4 April 2012

Asisten Praktikum                                                       Praktikan


(Ahmad khaerudin)                                                     (Nursajadi)


                                                Mengetahui,
       Dosen Pembimbing


           
                                            (Kartimi, M.Pd)


DAFTAR PUSTAKA

  • Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2. Jakarta : PT. ERESCO
  • Kartimi, M, Pd. 2010. Panduan praktikum kima dasar 2. Cirebon : IAIN Syekh Nurdjati
  • Petrucci, R. H., 1985. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga, Jakarta.
  • S, Syukri. 1999.  Kimia Dasar II. Bandung: Penerbit ITB.
  • Sunarya, yayan. 2001. Praktikum kimia dasar. Bandung : kimia FPMIPA UPI.
  • id.wikipedia.kalor pembakaran//07:45/2-04-2012